Breaking News

Kawal Program Pemerintahan Bersih dan Anti KKN, Djusman AR Arahkan Dukungan ke Paslon “DIA” di Pilgub Sulsel

METAINFO.ID,MAKASSAR-Aktivis Anti Korupsi Sulsel, Djusman AR baru-baru ini ramai dikabarkan telah menyatakan sikap mendukung salah satu pasangan calon gubernur Sulsel, Danny Pomanto – Azhar Arsyad atau dikenal dengan akronim DIA untuk maju pada Pilgub Sulsel November 2024 mendatang.

Sebagai aktivis yang malang melintang di dunia anti korupsi, tentu publik bertanya-tanya apa alasan dan motif seorang Djusman AR yang dikenal selama ini garang terhadap perilaku korupsi kini secara terang-terangan mendukung pasangan DIA di Pilgub Sulsel

Bang Djus, sapaan akrab Djusman AR saat dimintai tanggapan dan alasan mendukung DIA, saat ditemui di kedai Tujuh Belas, sekitaran jalan Anggrek Panakkukang Makassar, Selasa (8/10/2024) membeberkan sejumlah alasan dan penjelasan terkait dukungannya kepada paslon DIA di Pilgub Sulsel.

Djusman AR menuturkan, jika pada prinsipnya memilih atau menentukan pilihan adalah salah satu perwujudan hak di negara demokrasi seperti Indonesia. Memilih dan dipilih adalah hak seluruh warga negara sehingga tidak ada larangan bagi siapapun untuk menyatakan dan menentukan pilihannya, termasuk menentukan di Pilkada atau Pilgub di Sulawesi Selatan.

“Yang mesti dipahami bersama adalah bahwa kami sebagai aktivis Anti Korupsi dalam memilih paslon tidaklah sama dengan cara kerja politisi. Kami memilih paslon bukan sekadar melihat figur tetapi seperti apa kandungan visi misi programnya dalam hal penerapan good governance and clean goverment atau pemerintahan bersih dan bebas KKN,” kata Djusman, yang baru-baru ini juga mendapat penghargaan dari Kejaksaan Tinggi Sulsel dan CNN Awards 2024, yang digelar CNN Indonesia beberapa waktu yang lalu.

Djusman mengakui, sebagai pegiat anti korupsi, dirinya punya keluwesan agar juga tetap bisa berinteraksi dengan paslon guna mendorong dan mendukung visi misi paslon agar menjadikan tema pemerintahan yang bersih masuk dalam program paslon.

“Kami berinteraksi ke paslon juga mengemban amanah dan tanggung jawab untuk mendorong visi misi pemerintahan bersih dan bebas KKN yang dituangkan dalam bentuk visi misi yang diserahkan ke KPU. Ini sifatnya berbeda dengan hanya fakta integritas,” jelas Djusman.

Hal ini kata Djusman, sesuai instrument negara yakni UU Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN.

Djusman menambahkan, alasan mendukung paslon Danny – Azhar (DIA) di Pilgub Sulsel juga komunikasi yang terbangun sejauh ini khususnya kepada Danny dalam hal komitmen pemberantasan korups dan tracking di kalangan aktivis anti korupsi, Danny punya komitmen anti korupsi.

“Ini juga terlihat di DIA bukan hanya saat sekarang, tetapi sejak Danny menjabat Wali Kota dua periode di kota Makassar,” beber Djusman.

Sementara untuk pasangan yang lain, kata Djusman bisa dilihat track record dan komitmennya terhadap penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN.

“Antara pak Danny dan Sudirman kita bisa melihat penerapan penegakan anti korupsi dan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. Kita bisa membandingkan itu,” ujar Djusman.

Lebih lanjut Djusman menyampaikan bahwa visi misi penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN menjadi inisiatif paslon sendiri yang dituangkan dalam visi misi.

“Paslon tersebut (DIA) punya niat untuk menuangkan itu. Jadi ini semata-mata bukan karena figuritas,atau politik praktis tapi bagian dari program kami yang tidak hanya mengenal penindakan tapi juga pencegahan, dengan mendorong pemerintahan yang bersih bebas KKN masuk dalam visi misi kandidat,” beber Djusman.

Koordinator Forum Komunikasi Lintas (FoKaL) NGO Sulawesi ini pun mengajak kepada seluruh jaringan lembaga yang tersebar di 24 kabupaten kota untuk satukan tekad memperjuangkan atau mengawal program pemerintahan bersih dan bebas KKN.

“ Ini merupakan gerakan kita bersama,” tegas Djusman.

Nantinya, jika paslon DIA benar-benar terpilih, Djusman menegaskan pihaknya tentu akan konsisten mengawal program tersebut dan memastikan program itu tidak sebatas visi misi di atas kertas.

“Kami tegas bukan hanya mengawal tapi bilamana dalam masa jabatannya nanti, terdapat indikasi atau ditemukan praktek korupsi tentu kami akan paling terdepan menegur mendorong ke ranah hukum,” katanya.

“Soal komitmen anti korupsi kami tidak pandang bulu, kolega hingga keluarga saya saja pernah saya lapor dan berujung hotel prodeo,” tambah Djusman.

Selain itu, lanjut Djusman, Danny dikenalnya bukan orang tertutup, tetapi terbuka dalam menerima saran dan kritik.

“Ini tentu bisa kita lihat dan wajar jika Danny mendapat penghargaan dari Kejaksan Tinggi sebagai role model Kepala Daerah, begitu pula penghargaan keterbukaan informasi publik dari media Kompas TV saat menjabat Wali Kota Makassar,” pungkas Djusman.

Pada kesempatan tersebut, Djusman juga menegaskan jika  sampai saat ini masih independen belum pernah dan terlibat di partai politik.

“Meskipun telah berulang kali diajak masuk sebagai pengurus maupun caleg. jadi saya tegaskan ini bukan soal politik praktis, tapi gerakan serentak mengawal program atau visi misi pemerintahan bersih dan bebas KKN,” tutupnya.(**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *