Breaking News

PP SHI Gelar Diskusi Momentum Hari Tani 2024, Bahas Daulat Pangan dan Ketahanan Iklim

METAINFO.ID,MAKASSAR– Pimpinan pusat (SHI) Sarekat Hijau Indonesia (SHI) menggelar Diskusi Publik refleksi Hari Tani Indonesia 2024. kegiatan yang mengusung tema “Desa Daulat Pangan dan Ketahanan Iklim” ini digelar di Rumah Kedua Karst Rammang-Rammang, Kabupaten Maros. (26/9/2024)

Kegiatan ini menghadirkan narasumber yakni Abdullah Kamil – Tenaga Ahli Kemendesa Bidang Perencanaan Partisipatif, Hilmy – Tenaga Ahli Kemendesa Bidang Knowledge Management System dan Bahauddin – Tenaga Ahli Kemendesa Bidang Training & Learning. Diskusi ini dipandu oleh Ahmad Hunain, Pengurus SHI Sulsel. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai aktivis lingkah gerakan serta anggota SHI.

Ketua Umum Sarekat Hijau, Ade Zuchri Indriani, membuka diskusi dengan mengaitkan kondisi alam dengan pengalaman pribadinya saat tiba di Makassar.

“Panasnya luar biasa, meskipun sudah menyalakan AC dan membuka pintu,” ujarnya.

Ade menyoroti bagaimana perubahan iklim semakin nyata dan mengajak untuk memahami kaitannya dengan alam, termasuk kawasan karst.

“Kita pilih Wisata Rammang – rammang sebagai tuan rumah refleksi Hari Tani, karena menjadi salah satu contoh daerah dengan gerakan masyarakat yang menjaga keseimbangan lingkungan. Serta mampu menjalankan ekonomi tanding” jelas PP SHI Ini.

Sementara itu, Abdullah Kamil, Tenaga Ahli Kemendesa Bidang Perencanaan, menggarisbawahi pentingnya peran desa dalam produksi pangan.

“Dulu desa dikenal dengan semangat gotong royong, namun sekarang, kalau ada kekurangan pangan, desanya yang disalahkan,” ujarnya, menyoroti pentingnya kolaborasi untuk memperkuat ketahanan pangan.

sementara itu, Bahauddin membahas peran agama dalam mendorong masyarakat berpikir maju dan kreatif dalam menghadapi tantangan. Menurutnya, organisasi seperti Sarekat Hijau Indonesia adalah contoh yang terus mencari keseimbangan antara manusia dan alam.

Hilmy, Tenaga Ahli Kemendesa Bidang Knowledge Management System, menekankan pentingnya inovasi dari generasi muda dalam pengembangan pertanian modern.

“Kita tidak bisa menyerahkan masa depan pada kelompok tua saja. Ide-ide digitalisasi dari generasi muda sangat diperlukan untuk memperkuat ketahanan pangan dan iklim,” tegasnya.

Diskusi ini diharapkan dapat memicu refleksi lebih dalam mengenai peran desa dalam menjaga ketahanan pangan dan menghadapi tantangan iklim yang semakin nyata.

Setelah diskusi dilanjutkan dengan sharing bersama Iwan Dento, penggerak dan perintis kawasan wisata Rammang rammang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *