Breaking News

Danny Pomanto dan Akademisi Unhas Bedah Visi-Misi Ganjar-Mahfud di Kampus Merah

METAINFO.ID,MAKASSAR,- Politisi PDI-P Moh Ramdhan Pomanto bersama ratusan akademisi kampus merah membedah gagasan dan visi-misi Ganjar-Mahfud di Unhas, Sabtu, (13/01/2024).

Danny Pomanto sapaan akrabnya turut hadir di tengah-tengah mahasiswa dan para akademisi di Gedung Baruga AP Petta Rani, pagi hingga siang hari, tadi.

Danny ikut dalam dialog dan mendampingi seluruh rangkaian Mahfud MD sampai selesai.

Di sela-sela diskusi para akademisi banyak melemparkan pertanyaan kepada cawapres nomor urut 3 itu.

Diantaranya berkaitan dengan status PTN-BH pada kampus-kampus hingga perihal kasus-kasus korupsi juga kinerja KPK pada saat ini.

Dalam kesempatan itu, pertanyaan sempat diajukan oleh seorang dosen Fisip Unhas Prof Armin Arsyad.

Dia menanyakan soal PTN-BH juga performa KPK.

Menanggapi hal itu, Prof Mahfud MD mengungkapkan perguruan tinggi diberikan keleluasaan untuk mengelola kampusnya agar menjadi lebih otonom.

Salah satu manfaatnya ialah dapat bekerjasama dengan industri dan tidak bertanggungjawab ke APBN. Beda halnya jika perguruan tinggi menerima uang dari APBN.

Justru, kata dia, saat ini banyak sekali kampus yang berlomba-lomba menjadi PTN-BH.

“Dulu masih sedikit dan hanya kampus-kampus tertentu sekarang sudah banyak. Malah banyak yang rebutan,” kata Mahfud dalam acara Bedah Gagasan dan Visi-Misi Calon Pemimpin Bangsa bersama Mahfud MD yang diselenggarakan TPD Ganjar-Mahfud Sulsel di kampus berlogo ayam jantan itu.

Manfaat lain, ujar dia, ialah adanya kewajiban bagi perguruan tinggi untuk memberikan beasiswa bagi siswa tidak mampu bahkan untuk anak penghafal Al-Qur’an.

Meski begitu, dia menuturkan itu hanya soal pilihan. Apakah kebijakan ini tepat atau tidak, ia berjanji akan mendiskusikan lebih lanjut.

Soal KPK, ia sependapat dengan mantan Dekan Fisip Unhas itu.

Bahwa kasus korupsi kini lebih gila daripada orde baru. Dahulu orang korupsi di proyek. Sekarang, tekan dia, APBN belum jadi saja sudah dikorupsi dahulu.

Mahfud mengaku kurang menaruh kepercayaan terhadap KPK saat ini.

“KPK yang sekarang kepercayaan saya agak kurang. Cuma masih diperlukan. KPK pernah mengalami masa jaya yang dulu maka dikembalikan saja UU yang dulu,” akunya.

Di akhir acara Mahfud MD berharap gelombang besar untuk kemajuan datang dari Makassar.

Mahfud yang kini menjabat sebagai Menkopolhukam ini berpesan agar mahasiswa dan akademisi memilih dengan hati nuraninya.

Pasalnya pilihan ini mempertaruhkan masa depan Indonesia. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *