Breaking News
Berita  

Prihatin, IKA Unhas dan AAS Foundation Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Manuruki dan Jalan Srigala

METAINFO.ID,MAKASSAR-Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) dan AAS Foundation memberikan bantuan kepada korban kebakaran yang terjadi di dua titik di kota Makassar, yakni di Jalan Manuruki dsn Jalan Srigala, Senin,(16/9/23).

Menurut Ketua Umum IKA Unhas, Andi Amran Sulaiman, bahwa kegiatan sosial ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap warga yang tertimpa musibah kebakaran.

“Kita prihatin, memberi bantuan ke korban kebakaran. Bagi yang tertimpa musibah ini ujian, yang tidak kena musibah juga ujian baginya. Ujian yang kena musibah adalah mereka kehilang harta benda, rumah dan surat-surat berharga lainnya.”ujar Andi Amran Sulaiman yang turun langsung menyalurkan bantuan.

“Sementara ujian bagi yang tidak terkena musibah adalah jembatan untuk silaturahmi, jembatan untuk beramal, jembatan untuk berbuat baik. Jadi dua-duanya kena ujian.”lanjutnya.

Oleh karena itu, Andi Amran mengaku bahwa IKA Unhas selalu berupaya membantu masyarakat yang tertimpa musibah sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.

 

“Semalam saya dapat laporan terjadi kebakaran di Makassar, saya perintahkan siapkan 20 karung beras, 10 karung gula, indomie, peralatan mandi, 20 pasang seragam sekolah, kompor, dan lain-lain. Untuk satu bulan ke depan. Kami terima kasih kepada BRI, pemerintah setempat, relawan kemanusiaan. Disinilah kita lebur perbedaan. Itulah hebatnya orang Sulsel, bahu membahu membantu sesama tanpa adanya perbedaan status.”jelas CEO PT Tiran Group ini.

Karenanya, jelas dia kalau ada kebakaran dimanapun AAS Foundation dan IKA unhas komitmen untuk selalu memberikan bantuan kepada korban kebakaran ataupun korban bencana lainnya.

“Insya Allah kita hadir. Soppeng, Barru, Sinjai, Makassar beberapa kali kita hadir. Kalau saya berhalangan, tim AAS Community yang hadir. Karena AAS Community kita bentuk untuk tebar kebaikan, membantu saudara-saudara kita manakala kena bencana. Pesan untuk korban, sabar, semua musibah pasti ada hikmah di baliknya. Pasti spirit kita lebih tinggi untuk maju.”ucapnya.

Dia juga sedikit menceritakan pengalaman hidup sewaktu mengalami musibah kebakatan bersama keluarganya.

“Waktu itu saya mahasiswa rumah saya terbakar. Bayangkan 12 bersaudara. Ijazah, surat-surat semua terbakar. Tahun 2002. Satu bungkus mie instant sangat berarti. Kami tidur di bawah pohon. Buat tenda. Mungkin cuma 3-5 tahun, rumah kita bangun kembali lebih besar. Alhamdulillah usaha juga berkembang pesat. Waktu itu kalau tidak salah 19 perusahaan, sekarang 60 perusahaan. Sehingga kalau ada musibah kebakaran begini, saya pasti tergerak.

Namun, menurut Andi Amran  yang terpenting adalah saling membantu, mengulurkan tangan, bukan nilainya saja, tapi gerakannya, ikhlasnya. Damai itu sejuk, damai itu indah, mari kita damai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *