Breaking News
Berita  

OPINI:Dampak Nyata Perubahan Penggunaan Lahan Daerah Pantai Kota Makassar

Oleh : Engki Fatiawan (Mahasiswa Ilmu Tanah & Ketua Umum Pikom IMM Pertanian Unhas)

METAINFO.ID,MAKASSAR-Guyuran hujan yang melanda kota makassar pada Senin 13 Februari 2023 telah membuat banjir hampir di seluruh bagian Kota Makassar. Banjir tersebut parah karena melumpuhkan arus tranportasi disebabkan genangan air memenuhi jalan. Ketinggian banjir pada beberapa titik mencapai ketinggian hingga satu meter.

Berdasarkan pendapat dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV menyatakan bahwa penyebab hujan lebat yang ada di kota Makassar dan sekitarnya adalah cuaca ekstrem dan memang makassar masih dalam periode musim hujan. Selain itu, juga ditambah adanya kasus low area di wilayah Austalia bagian utara sehingga menyebabkan intensitas hujan di area  Makassar tinggi. Meski demikian berdasarkan data BMKG IV bukan hanya kota Makassar tetap semua daerah di Sulawesi Selatan diterpa cuaca ekstrem dan beberapa daerah juga mengalami banjir.

Kejadian tersebut cukup menyita perhatian publik. Postingan gambar, video dan berita tersebar memenuhi sosial media dan media pemberiataan lokal maupun nasional. Hal tersebut mengagetkan karena hujan terjadi tidak cukup sampai satu hari lalu kemudian dapat memunculkan banjir.

Banjir di Kota Makassar adalah hal yang sering terjadi jika memasuki periode musim hujan. Hal tersebut terjadi karena mungkin pengelolaan aliran air belum terkelola dengan baik. Sebagai daerah yang terletak di hilir sudah tentu Makassar menjadi tempat pembuangan air dari hulu disertai dengan sedimen. Akan diperparah lagi apabila terjadi gelombang tinggi pada daerah pantai, sudah pasti banjir akan terjadi karena air yang dari sungai tidak dapat mengalir ke laut.

Dalam ilmu hidrologi, banjir atau aliran permukaan terjadi karena tanah telah jenuh dengan air. Pori-pori tanah sudah tidak dapat lagi menampung air hujan yang jatuh ke bumi. Aliran permukaan itu kemudian akan dialirkan ke sungai atau ke laut. Akan tetapi, jika sungai telah meluap maka air tersebut akan tergenang dan terjadilah banjir.

Pada dasarnya aliran permukaan tidak akan terjadi jika sistem saluran air seperti drainase dan kanal pada suatu tempat dapat berfungsi dengan baik. Air hujan akan banyak masuk ke dalam tanah untuk mengisi ruang-ruang pori di tanah dan dialirkan melalui aliran bawah tanah. akan tetapi, pada daerah-daerah perkotaan sulit didapati daerah penyerapan air. Penggunaan lahan yang lebih banyak pemukiman serta fasilitas aspal dan beton menjadi penghambat proses infiltrasi air hujan.

Perubahan penggunaan lahan pada dasarnya menjadi penyebab terjadinya perubahan dalam siklus hidrologi. Berdasarkan tulisan dari Asratilla yang berjudul Parepare dan “City of Hope” menyatakan bahwa saat lahan dikonversi maka pasti akan diawali dengan proses “land clearing” (pembersihan lahan) yang disetai aktivitas devegetasi (mensterilkan lahan dari segala bentuk vegetasi).  Tutupan vegetasi berkurang drastis, limpahan air hujan berintensitas cukup tinggi tidak sempat menyerap (ter-infiltrasi) ke dalam tanah.

Daerah pantai Kota Makassar merupakan daerah dengan pemukiman yang cukup padat karena merupakan pusat perkekonomian dan pusat pelabuhan transportasi laut. Pada daerah pantai itu juga menjadi ikon Kota Makassar dan juga terdapat pulau Lae-Lae yang sementara akan dilakukan proses reklamasi oleh Pemprov Sulsel. Penimbunan pada daerah tersebut bisa juga menjadi penyebab banjir yang terjadi di Kota Makassar jika pembangunan itu tidak kelolah dengan baik.

Apakah kegiatan reklamasi yang tidak dikelolah dengan baik perlu dicurigai menjadi penyebab banjir. Karena, setiap perubahan dalam sebuah sistem atau penampakan permukaan bumi dan laut akan menyebabkan dampak di sekitarnya. Boleh jadi anggapan tesebut benar karena banjir yang paling parah terjadi pada daerah sekitar pantai. Jika hal ini tetap terjadi dan tidak ada langkah antisipasi maka setiap periode musim hujan makassar akan mengalami bencana banjir.

Kendati demikian, perlu diketahui juga bahwa mitigasi pesisir di kota itu harus lewat reklamasi.

Apresiasi yang cukup tinggi untuk pemerintah Kota Makassar dan Gubernur Sulawesi Selatan karena bergerak cepat menurunkan tim evakuasi untuk membantu masyarakat yang terkena banjir. Bahkan, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto bersama jajarannya dengan sigap turun langsung dilokasi banjir dan memastikan bagaimana kondisi warganya agar tetap aman. Sebagai masyarakat tentunya menjadi harapan bahwa banjir tidak lagi melanda Kota Makassar. Tentu semua berharapa agar kota Makassar dan daerah lainnya di Sulawesi Selatan terbebas dari banjir. Pada intinya semua pihak harus saling bersinergi termasuk pemerintah dan masyarakat untuk sama-sama menjaga wilayah ini tetap bersih, nyaman dan tertata dengan baik. Karena pemerintah kota Makassar juga sudah berusaha meminimalisir genangan banjir dengan cara mengeruk sedimen di setiap saluran air dengan mengerahkan satgas drainase.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *