METAINFO.ID,MAKASSAR, — Asia Hasyim (65) hanya bisa menahan sakit pinggang dan kaki bengkaknya di rumah di BTN Dwi Dharma, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Tinggal sendiri di rumah membuatnya sulit untuk ke puskesmas atau rumah sakit.
Namun, keresahan Asia Hasyim terkait bagaimana kondisi kesehatannya diketahui dokter akhirnya bisa terwujud. Itu setelah Ketua Forum Kemanusian Kota Makassar (FKKM), dr Udin Malik mengunjunginya, Senin (15/05).
Kunjungan Alumni Fakultas Kedokteran Unhas 2013 yang meraih predikat Summa Cumlaude dengan IPK 4.00 itu berkat program Dokter Kita. Melalui program itu, kondisi Asia Hasyim tersampaikan ke tim Dokter Kita berkat informasi dari warga sekitar tempat tinggalnya.
“Tidak pernah ka pergi periksa dok, karena tidak ada temani ka. Terima kasih dokter, harapan saya untuk bisa diperiksa dokter tersampaikan,” ujar Asia di hadapan dr Udin Malik.
Asia yang saat ini lebih banyak menghabiskan waktu berbaring di tempat tidur menyampaikan bahwa, dia tinggal sendiri karena anak-anaknya sudah tinggal jauh semua. Ada di Kupang dan Kendari.
Dia tinggal di Makassar, karena dia cinta tempat tinggalnya itu. Semua tetangga telah dianggap bagai saudara, hanya saja dia selalu merasa berat untuk merepotkan tetangganya tersebut jika harus dirawat di RS.
Di hadapan Asia Hasyim, dr Udin Malik mengutarakan bahwa kondisi ibu Asia Hasyim memang sudah sepatutnya mendapat perawatan intens. Terlebih dengan usianya saat ini.
“Kami dari tim Dokter Kita akan terus mendampingi ibu, bagaimana bisa mendapat fasilitas kesehatan yang disediakan pemerintah,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, dr Udin Malik pun bertemu dengan tokoh masyarakat setempat. Dokter Udin Malik menjelaskan bahwa Dokter Kita sama halnya payung buat masyarakat.
“Karena yang kita tanyakan yaitu ketika kita sakit ditahu apa yang harus kita lakukan? Untuk itu kita hadir edukasi dan menyampaikan nomor yang harus dihubungi,” katanya.
Untuk yang bisa dihubungi adalah 112 dan call center Dokter Kita 082188999822.
Di wilayah itu, dr Udin Malik juga bertemu seorang lansia yang terbaring lemah. Lansia itu bernama Daeng Sari. (*)
