METAINFO.ID,MAKASSAR-Belakangan ini cuaca ekstrem yang melanda tanah air cukup banyak menyebabkan bencana dari yang berdampak kecil mauapun besar yang melanda berbagai daerah di Indonesia. Sejalan yang di sampaikan BMKG perkiraan cuaca buruk akan melanda daerah Sulawesi Selatan dan beberapa wilayah di Indonesia dari akhir Desember Hingga awal januari.
Sampai sekaranag ini intensiatas curah hujan yang tinggi telah menyebabkan banjir dan bencana lainnya di beberapa kota di Sulawesi Selatan, pun angin kencang yang juga ikut menyertainya telah banyak menimbulkan kerusakan hingga gelombang tinggi di daerah pesisiran sulawesi selatan yang menyebabkan aktifitas melaut masyarakat nelayan menjadi terhambat akibat cuaca ekstrem tersebut.
Samad seorang nelayan dari Pulau Satando yang merupakan salah satu pulau di kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan saat diwawanacarai di Pelabuhan Maccini Baji Pangkep menyampaikan keterangan mengenai kondisi nelayan dan perairan tempatnya melaut.
“Sudah hampir 10 hari kami para nelayan di sekitar sini tidak pergi melaut karena ombak besar yang disebabkan angin kencang dan hujan deras, kami tidak berani melaut karena rata rata perahu yang kami tumpangi itu kecil sedangkan ombaknya sangat tinggi dan kalau ombaknya seperti itu sangat berbahaya juga untuk memasang jaring ditengah laut” jelas Samad.
Selain itu kondisi yang demkian juga menyebabakan bukan saja nelayan dengan ukuran perahu kecil yang tidak bisa melaut namun juga bahkan nelayan dengan perahu besar.
“Tapi kalau begini cuaca terus menerus, bukan Cuma kami yang pake perahu kecil yang tidak bisa melaut tapi yang pake perahu besar juga tidak bisa, buktinya kemarin ada beberapa kapal nelayan besar yang pulang padahal baru dua hari di laut katanya karena 0mbak besar sekali dan tidak bisa di lewati kapal, “lanjut Samad.
Lanjut ia juga menyampaikan ke khwatirannya mengenai cuaca yang belakangan seperti in, “Cuaca kalau terus terusan seperti ini sangat akan berdampak bagi kehidupan nelayan, pasti kami kesulitan ekonominya karena kalau tidak melaut kami tidak bisa jual ikan dan tidak bisa dapat uang untuk menghidupi keluarga,”pungkasnya
